Didirikannya ISTANA DISABILITAS INDONESIA ini, Sabtu, 01 Oktober 2022 Bertepatan Dengan Hari Kesaktian Pancasila, bertujuan memberi wadah kpd saudara2 kita yg menyandang Divabel, Autis, Dll. Dgn pelayanan Pendidikan & Terapi Access Bars bagi ibu + anaknya.Sehingga mereka juga ikut menikmati kehidupan normal seperti yg lain

Pendidikan AUTIS

Autisme gangguan perkembangan yang terjadi saat masa perkembangan awal anak. Gangguan ini dapat diidentifikasi dengan adanya kesulitan kominukasi, interaksi social, perilaku dan aktivitas yang kaku. Autisme dapat ditemukan pada anak anak yang pintar maupun yang mempunyai kepribadian santai. Anak dengan autisme mungkin juga memiliki kebutuhan lain seperti ADHD dan disleksia yang perlu diintervensi.

Saat ini, kategori ASD (Autism Spectrum Disorder) termasuk:
• Gangguan Autisme (Autis)
• Sindrom Asperger
• PDD-NOS (autism atopic)

Berdasarkan tingkat keparahan gejala, anak dengan autism dapat dideskripsikan sebagai “high function” dan “low function”. Anak-anak “low function” bias tantrum atau berperilaku kurang baik di kehidupan sosial. Anak-anak “high function” dapat mengontrol perilakunya, namun, memiliki kesulitan dalam berteman atau menjadi target pembulian di sekolah. Sebagai orang dewasa, mereka mungkin mengalami kesulitan untuk bekerja karena lemahnya kemampuan social mereka.

Autisme bukan disebabkan oleh rasa malu, kesalahan pola asuh ataupun trauma masa kecil. Autisme adalah gangguan yang hampir semua peniliti sepakat bahwa genetis memiliki peran. Anak dengan autisme mengahadapi beragam kesulitan dalam kehidupan sehari hari karena mereka tidak bisa melakukan hal yang menurut kita “mudah”, bukankarena mereka malu atau mencari perhatian. Salah satu tes sederhana untuk melihat apakah seorang anak memiliki autism adalah dengan melihat apakah anak tersebut secara spontan menunjuk sesuatu untuk berbagi pengalamannya, seperti, seorang anak menunjukkan seekor kupu kupu cantik ke orang tuanya. Anak dengan autisme, sebagain besar, tidak melakukan hal tersebut, mereka akan menunjuk sesuatu untuk meminta barang tersebut (contohnya minta makanan). Anak yang berbagi pengalaman kemungkinannya tipis untuk memiliki autism.


 

Banyak orang tua yang salah paham apabila anak mereka belum dapat berbicara pada umur tertentu, maka terapi wicara akan menyelesaikan masalah tersebut. Namun, keterlambatan dan kesulitan bicara bisa jadi sindrom dari masalah yang lebih besar.

Apabila seorang anak menunjukkan tanda-tanda autism, dia kemungkinan besar memiliki autism. Anak dengan autism akan membutuhkan bantuan yang lebih besar daripada hanya terapi wicara, karena mereka tidak hanya memiliki kesulitan berbicara, namun juga bersosialisasi, mengambil keputusan dan mengontrol perilaku mereka.

Mencari pertolongan utnuk anak autis sesegera mungkin sangatlah penting, karena intervensi dini dapat menyelesaikan beberapa isu sebelum menjadi semakin parah. Banyak anak yang dapat pulih dari autism. Kalaupun tidak, mereka masih mampu mengikitu sekolah regular.

Kami menawarkan asesmen awal untuk memngetahui apakah anak anda membutuhkan bantuan. Tim kami merupakan kelompok terapis berkualitas yang dapat membantu mempersiapkan anak anda untuk mengikuti sekolah regular dan menawarkan mereka kesempatan terbaik untuk pulih dengan memnggunakan metode yang terbukti-; ABA-VB.


BAGAIMANA SAYA BISA TAHU JIKA ANAK SAYA MEMILIKI AUTISME? APA GEJALANYA?

Autisme adalah sebuah gangguan perkembangan. Untuk mendeteksi gejala sedini mungkin, orang tua dapat memperhatikan sebaik apa anak mereka mencapai perkembangan milestone. Apabila anak tidak mencapai beberapa poin perkembangan, makan disarankan untuk membawa anak anda ke professional.

Bayi baru lahir: Bayi akan menghabiskan sebagianbesar waktunya untuk tidur dan makan. Mereka hanya dapat melihat benda yang sangat dekat dengan mereka- sekitar 25 cm/10 inchi. Cobalah menjulurkan lidah pada jarak tersebut untuk melihat bayi tersebut meniru anda.

1 Bulan: Bayi akan mulai membuat suara ketika melihat anda.

2 Bulan: Bayi mulai tersenyum dan banyak memperhatikan wajah wajah disekitarnya. Orang tua dapat mendukung mereka untuk belajar kontak mata sebanyak mungkin. Orang tua dapat mulai dengan melihat kepada bayi mereka saat berbicara.

3 Bulan: Bayi akan mulai mengangkat kepala tanpa goyah. Bayi juga mulai bisa menolehkan kepala. Selain itu bayi juga mulai banyak mengoceh. Orang tua dapat mendukung perkembangan bahasa dengan berbicara, bernyanyi atau mengeluarkan suara suara kepada bayi sepanjang hari.

4 Bulan: Ketika diletakkan pada lantai dengan posisi tengkurap, bayi dapat berguling ke posisi terlentang. Bayi mulai memperhatikan wajah dan suara suara di sekitarnya. Bayi mulai merespon wajah atau ekspresi lucu dengan senyum dan tawa.

5 Bulan: Bayi mulai mengenali orang yang mengurusnya dan menunjukkan afeksi melalui pelukan maupun ciuman. Ia dapat mengakat lengannya ketika ingin digendong. Ia juga mulai merespon namanya. Bayi juga belajar untu mengabaikan suara yang familiar dan ingin tahu suara suara baru.

6 Bulan: Bayi mulai dapat berguling guling di lantai. Ia juga mulai mengeksplor beragam suara.

7 Bulan: Bayi semakin baik dari segi motoric halus seperti menggenggam dan memainkan benda dengan jarinya, serta menggunakan bibir dan lidahnya untuk merasakan benda. Ia dapat memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya. Ia juga mulai belajar minum sendiri dari cangkir dengan dua pegangan dan bertepuk tangan dengan bantuan. Bayi mulai merasa permainan “ciluk-ba” menarik dan benda benda masih ada meskipun ia tidak sedang melihatnya, merasakannya atau mendengarnya.

8 Bulan: Bayi mulai merangkak dan menarik dirinya sendiri menuju posisi berdiri dnegan berpegangan pada benda disekitarnya. Ia juga belajar untuk menggunakan ibu jari dan kedua jarinya untuk mengambil benda, kemampuan yang dapat ia gunakan untuk makan. Ia dapat mengekspresikan dirinya, seperti menunjuk benda dan melambaikan tangan pada orang ketia akan pergi. Ia merespon mood orang disekitarnya, misalnya ikut menangis ketika bayi lain didekatnya menangis.

9 Bulan: Bayi mulai mengoceh namun dengan suara yang lebih jelas. Ia mulai menunjukkan rasa cemas, seperti bersembunyi pada orang yang mengurusnya dari orang yang dikenalnya. Ia juga mulai belajar bermain bersama. Ia juga mulai berjalan dengan berpegangan pada benda.

10 Bulan: Bayi sudah merangkak menggunakan tangan dan lutut dengan baik. Ia mulai mengeluarkan suara dan melakukan gerakan untuk mendapatkan perhatian atau memilih sesuatu berdasarkan kemauannya. Pada saat ini, tatapannya mulai konsisten dan dapat diprediksi. Ia juga menunjukkan fokus dan atensi yang sama seperti orang lain – ia tersenyum pada benda yang menarik kemudian melihat pada teman sosialnya sambil mempertahankan senyumnya. [Perhatian bersama adalah tonggak perkembangan utama. Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang tidak mencapai hal ini beresiko mengembangkan autisme.]

11 Bulan: Saat ini bayi mulai paham bahasa sederhana. Ia dapat mengikuti instruksi sederhana namun juga mulai bisa memilih untuk mengabaikannya. Ia dapat mengangkat lengannya untuk dibantu berpakaian. Ia juga dapat berjalan sambil berpegangan tangan pada orang lain.

12 Bulan: Bayi mulai memiliki kemampuan berkomunikasi dua arah dengan kemampuan bahasa dan sosialnya. Ia juga sudah menguasai kemampuan motoric halus dan dapat dengan mudah menggenggam dan melempar barang.


 

Dapat disimpulkan, bayi atau balita yang mungkin memiliki autism biasanya tidak:

1.       Mengikuti objek secara visual

2.       Mengikuti gerakan orang menunjuk benda

3.       Melakukan kontak mata

4.       Merespon pada suara yang familiar atau namanya

5.       Meniru ekspresi wajah seperti tersenyum

6.       Menggunakan gerakan seperti melambaikan tangan atau menunjuk benda yang manrik perhatiannya

7.       Membuat suara untuk mendapatkan perhatian orang

8.       Merespon pelukan atau ajakan bermain

9.       Memulai pelukan atau minta digendong

10.   Meminta bantuan

Poin penting yang perlu diingat adalah anak dengan autism sangat lemah dalam atensi kelompok. Artinya, mereka tidak dapat secara spontan memperhatikan apa yang sedang diperhatikan orang lain.

Singkatnya, anak kebanyakan memulai komunikasi dengan ibu mereka dengan melihat pada ibunya terlebih dahulu. Saat pandangan mereka bertemu, anak baru menunjuk pada seekor kupu kupu cantik. Kemudian mereka saling pandang lagi dan tersenyum.

Sebaliknya, anak dengan autism menujuk benda untuk mendapatkannya (meminta makan). Anak-anak ini tidak secara automatis membuat kontak mata atau mengetahui keberadaan orang lain.

Apa Itu Asperger?

Sindrom Asperger, adalah gangguan perkembangan yang termasuk dalam ASD (Autism Spectrum Disorder). Gangguan ini berdampak pada kemampuan berkomunikasi dna bersosialisasi.

Ketika orang orang bertemu mereka memiliki pandangan terhadap satu sama lin. Bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara mereka memberikan informasi apakah mereka sedang sedih, sengang, marah, atau terburu buru. Respon kita tergantung dari cara kita merespon sinyal sinyal tersebut.

Untuk orang yang memiliki sindrom Asperger, membaca tanda-tanda ini sangat sulit. Akibatnya, mereka kesulitan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lian. Menurut National Autistic Society di UK, hal ini dapat menimbulkan kecemasan atau kebingungan.

Sindrom Asperger berbeda dengan ASD, tanda tanda yang timbul pada ASD lebih parah dari tanda tanda Asperger. Pada penderita Asperger juga tidak ada keterlambatan bicara. Anak dengan Asperger secara umum memiliki kemambuan bahasa dan kognitif yang baik. Mereka memiliki kosakata yang sama banyak atau lebih banyak dan mencapai poin perkembangan seperti anak tipikal lainnya.

Autism Socety3 di Maryland, USA, mengatakan bahwa banyak orang yang tidak familiar dengan Asperger dan hanya berpikir bahwa orang tersebut berkeluakuan berbeda.

Anak dengan autisme biasanya dikenali dengan ketidakinginan mereka berbaur dengan orang lain. Sedangkan pada anak yang memiliki Asperger, mereka secara umum ingin berinteraksi dengan orangn lain. Masalahnya adalah, mereka merasa sulit.

Orang dengan Asperger merasa sulit untuk memahami peraturan social dan kurang memiliki empati. Penggunakan gerak tubuh mereka bisa jadi kurang atau tidak pada tempatnya, dan kontak mata mereka bisa jadi terbatas.

Tidak seperti orang dengan ASD, penderita Asperger memiliki IQ seperti anak kebanyakan. Namun, kebutuhan belajar mereka bisa jadi berbeda dengan anak lainnya.

 

Intervensi Dini
   

Diagnosis dini akan menguntungkan anak anda.

Semakin dini intervensi dilakukan, semakin banyak waktu dan kesempatan yang tersedia bagi anak anda. Orang tua dan terapis juga merasa lebih mudah untuk mengajarkan anak untuk berperilaku lebih baik dan kemampuan baru saat otak masih mudah berkembang.

Ketika anak belajar komunikasi efektif sejak usia dini, ia belajar untuk mengatur lingkungan sekitaranya dengan cara yang tidak agresif ataupun merusak. Ini mencegah anak anda dalam berperilaku kasar karena mereka sulit atau tidak memiliki kemampuan social. Orang lebih mentolerir perilaku kasar pada anak kecil dibandingkan pada orang dewasa. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak membiarkan perilaku ini pada anak kecil agar tidak mengalami kesulitan yang lebih banyak saat mereka dewasa.

Seorang anak menjadi lebih terampil atau ditentukan pada membawa ritual atau mengejar obsesi dari waktu ke waktu (Koegel, Valdez-Menchaca, 1994). Ada risiko nyata bahwa jika perilaku tersebut tidak dikendalikan efektif ketika anak di awal tahun, mereka akhirnya akan meningkat dan mengganggu kegiatan sehari-hari atau diinginkan.


 

BACA SELENGKAPNYA ; KLIK ;

ADHD pada Anak: Apa Saja yang Harus Diketahui 

0 komentar:

Posting Komentar

Semangat Pekerja Disabilitas

LAYANAN KONSELING ACCESS BARS

LAYANAN KONSELING ACCESS BARS
Access Bars adalah teknik terapi dengan sentuhan ringan di 32 titiik di kepala yang disentuh untuk merangsang perubahan positif di otak. Ini merupakan metode meng-unlock atau membuka apa yang tersembunyi dari kapasitas diri kita dan kemungkinan kemudahan dalam kehidupan. KLIK GAMBAR DI ATAS UT INFO LANJUT =========================================

Cari Blog,pilih ; Artikel-Berita-Acara-Kegiatan-Motivasi-Kisah Sukses-Autis-Disabilitas-Terapi Bars

REKENING BANK KAMI

Silahkan Transfer Ke Rekening di Bawah Ini ;

BCA Cabang 
No. Rek. menyusul
An. YUNI

MANDIRI Cabang Jakarta
No. Rek. 167000XXX
An. YUNI

Setelah Transfer,mohon konfirmasikan melalui WA/telpon kepada Sdri. Sri Wahyuni, di nomor ; +6281241306398 atau Dwi Hartati di +6281230038676

=========================

RUANG INFORMASI



Translate

Total Tayangan Halaman